Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti pernah menghadapi masa-masa sulit yang penuh dengan ujian dan cobaan. Baik itu dalam bentuk masalah pekerjaan, hubungan, kesehatan, maupun tekanan batin yang membuat hati terasa sempit. Dalam Islam, salah satu cara untuk menghadapi kesulitan adalah dengan berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Salah satu doa yang memiliki keutamaan luar biasa dalam membantu seseorang keluar dari kesulitan adalah Doa Nabi Yunus.
Doa ini merupakan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika beliau berada dalam perut ikan paus, setelah sebelumnya meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Di dalam gelapnya lautan dan perut ikan, Nabi Yunus mengakui kesalahannya dan memohon ampunan kepada Allah dengan penuh ketulusan. Doanya ini akhirnya menjadi sebab Allah S.W.T menyelamatkannya dari kesulitan yang tampaknya mustahil untuk diatasi.
Doa Nabi Yunus bukan hanya sekedar permohonan ampun, tetapi juga menjadi bentuk pengakuan akan kebesaran Allah S.W.T serta kerendahan diri sebagai hamba-Nya. Doa ini diyakini sebagai doa mustajab yang dapat membantu seseorang menghadapi berbagai kesulitan hidup, sebagaimana Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Yunus dari kegelapan.
Lalu, bagaimana lafaz doa Nabi Yunus dan apa keutamaan membacanya? Simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga : Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah dan Golongan Penerima Zakat
Kisah Nabi Yunus Ditelan Paus
Saat mendengar kisah Nabi Yunus, mungkin muncul pertanyaan mengenai bagaimana dan mengapa beliau bisa ditelan oleh ikan besar. Kisah ini berawal ketika Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa yang kini berada di wilayah Mosul, Irak. Pada saat itu, masyarakat Ninawa masih menyembah patung dan berhala.
Sebagai utusan Allah, Nabi Yunus diperintahkan untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar dengan hanya menyembah Allah. Namun, penduduk Ninawa menolak seruannya dan bahkan mengejeknya. Merasa putus asa karena kaumnya tetap dalam kesesatan, Nabi Yunus akhirnya pergi meninggalkan mereka dalam keadaan marah.
Beliau kemudian menaiki sebuah kapal, tetapi kapal tersebut kelebihan muatan. Saat dilakukan undian untuk menentukan siapa yang harus dilempar ke laut, Nabi Yunus terpilih. Setelah terjun ke laut, beliau ditelan oleh seekor ikan besar. Dalam kegelapan perut ikan, Nabi Yunus terus berzikir dan memohon ampun kepada Allah dengan doa yang kini dikenal sebagai doa Nabi Yunus. Akhirnya, Allah menerima taubatnya dan menyelamatkannya dari kesulitan tersebut.
Setelah 40 hari Nabi Yunus dalam perut Ikan, Allah memerintahkan ikan paus untuk mengeluarkan Nabi Yunus ke daratan yang kering dan tandus. Di tempat tersebut, Nabi Yunus menemukan makanan sebagai karunia dari Allah SWT.
Disana, Nabi Yunus juga bertemu kembali dengan kaum yang telah bertaubat setelah sebelumnya menolak ajarannya. Kisah Nabi Yunus ini tertulis dalam Al-Quran surat As-Saffat ayat 139-148 yang berbunyi sebagai berikut:
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ
Artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari (meninggalkan kewajiban) ke kapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”

Source: ZALORA
Bacaan Doa Nabi Yunus
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin”
Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Doa Nabi Yunus ini juga merupakan bagian dari surah Al-Anbiya’ [21} ayat 87 yakni:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
“Wa dzan-nuuni idz dzahaba mughadhiban fazhanna an lan naqdiro ‘alaihi fanada fidz-dzulumati an la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin.”
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya'[21]:87)
Baca juga : Bacaan Doa Niat Puasa Rajab dan Keutamaannya
Keistimewaan Doa Nabi Yunus
Disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasanya membaca doa ini ketika beliau sedang bersedih.
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
“Laailaaha illalloohul ‘azhiimil haliim, laa ilaaha illalloohu robbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illalloohu robbus samaawaati wa robbul ardhi wa robbul ‘arsyil kariim.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Santun, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, yang menguasai langit dan bumi dan menguasai Arsy yang agung.” HR. Bukhari dan Muslim.
1. Diterima Taubat dan Diampuni Segala Dosa
Doa Nabi Yunus merupakan bentuk pengakuan atas kesalahan dan permohonan ampunan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Doa ini menjadi contoh bagaimana seorang hamba yang merasa bersalah dapat kembali kepada Allah dengan penuh ketulusan.
2. Diberikan Pertolongan dan Kemudahan atas Segala Kesulitan
Setiap orang pasti pernah menghadapi masalah dalam hidup. Doa Nabi Yunus dipercaya sebagai amalan yang dapat membantu seseorang mendapatkan kemudahan dalam menghadapi cobaan. Sebagaimana Allah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus, Allah juga bisa memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang berserah diri dan berdoa dengan ikhlas.
3. Terkabulnya Doa dan Hajat yang Telah Dipanjatkan
Doa ini memiliki kekuatan luar biasa dalam mengabulkan permohonan seorang hamba. Dalam hadits disebutkan bahwa siapa pun yang membaca doa ini saat menghadapi kesulitan, Allah akan mengabulkan permohonannya. Oleh karena itu, banyak ulama yang menganjurkan untuk membaca doa ini ketika sedang menginginkan sesuatu atau memiliki hajat tertentu, baik itu urusan dunia maupun akhirat.
4. Diberikan Petunjuk di Saat Bingung, Sedih, dan Gelisah
Terkadang dalam hidup, seseorang bisa merasa bingung dalam mengambil keputusan atau terjebak dalam situasi yang membuatnya gelisah dan sedih. Doa Nabi Yunus bisa menjadi amalan yang membawa ketenangan hati dan pikiran. Seseorang dapat merasakan ketentraman dan mendapatkan petunjuk dari Allah untuk menemukan jalan keluar dari kebingungannya.
5. Dilindungi dari Ancaman Marabahaya dan Musibah
Setiap manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk berbagai kemungkinan musibah dan bahaya yang bisa datang secara tiba-tiba. Membaca doa Nabi Yunus bisa menjadi salah satu cara untuk memohon perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari segala bahaya, baik yang datang dari manusia, keadaan, maupun hal-hal yang tidak terlihat.
Keutamaan doa Nabi Yunus sangat luar biasa bagi siapa saja yang membacanya. Oleh karena itu, jadikan doa Nabi Yunus sebagai bagian dari amalan sehari-hari.

Source: ZALORA
Anjuran Membaca Doa Nabi Yunus
Membaca doa Nabi Yunus dalam kondisi apapun, baik dalam keadaan tenang maupun saat menghadapi kesulitan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
“Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus) ketika beliau berdoa dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimiin,’ maka tidaklah seorang Muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, kecuali Allah akan mengabulkannya.”
Oleh karena itu, doa Nabi Yunus merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan, khususnya bagi mereka yang menghadapi kesulitan dan mencari jalan keluar dari masalah hidup.
Baca juga : Bacaan Doa untuk Orang Sakit Agar Lekas Sembuh
Waktu Paling Tepat Membaca Doa Nabi Yunus
Pada dasarnya, doa Nabi Yunus AS atau yang dikenal dengan doa Dzun Nun bisa diamalkan kapan saja oleh umat Islam. Tidak ada batasan waktu tertentu untuk mengucapkannya, karena setiap waktu adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca ketika seseorang sedang menghadapi masalah berat, kesulitan hidup, atau merasa berada dalam titik paling rendah dalam hidupnya. Karena sebagaimana Nabi Yunus berdoa saat berada di perut ikan paus, doa ini menjadi bentuk kepasrahan dan harapan besar akan pertolongan Allah.
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, baik yang disadari maupun tidak, membaca doa ini secara berulang juga merupakan bentuk pengakuan dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa waktu terbaik dan mustajab untuk memanjatkan doa Nabi Yunus:
1. Di Antara Adzan dan Iqamah
Waktu yang penuh keberkahan ini menjadi salah satu saat terbaik untuk memohon kepada Allah SWT. Di sela waktu adzan dikumandangkan hingga iqamah dikumandangkan untuk shalat, langit terbuka lebar bagi doa-doa yang dipanjatkan. Membaca doa Nabi Yunus di waktu ini menjadi saat untuk memohon ampunan dan pertolongan dari segala kesulitan.
2. Pada Tahiyat Akhir Sebelum Salam dan Setelah Shalat Wajib
Waktu menjelang salam dalam shalat adalah waktu yang penuh keberkahan dan diyakini mustajab untuk berdoa. ZALORAns bisa menyelipkan doa Nabi Yunus setelah tahiyat akhir, memohon ampunan sebagaimana Nabi Yunus memohon di saat paling genting dalam hidupnya. Selain itu, waktu setelah shalat wajib juga menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk berdzikir dan berdoa, sehingga kamu juga bisa menambahkan doa ini setelah shalat.
3. Selama Bulan Ramadan
Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, dimana setiap detiknya bernilai ibadah. Doa yang dipanjatkan saat sahur, khususnya menjelang waktu subuh memiliki peluang besar untuk diijabah karena saat itu Allah SWT turun ke langit dunia dan mendengarkan permintaan hamba-hamba-Nya.
Selain itu, saat berbuka puasa juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Membaca doa Nabi Yunus pada waktu-waktu ini merupakan bentuk pengharapan yang tulus agar kesalahan diampuni dan jalan keluar dari kesulitan segera diberikan. Doa Nabi Yunus menjadi pengingat bahwa tidak ada situasi yang terlalu gelap atau terlalu sulit jika seseorang kembali kepada Allah dengan sepenuh hati. Sebagaimana Nabi Yunus yang tak henti-hentinya memohon dalam kesendiriannya di dalam perut ikan paus.

Source: ZALORA
Makna Doa Nabi Yunus AS
1. Pengakuan atas Kesalahan Diri Sendiri
Doa Nabi Yunus menggambarkan sikap rendah hati dan kesadaran penuh terhadap kesalahan yang telah dilakukan. Dalam situasi terdesak dan gelap di dalam perut ikan, beliau tidak menyalahkan keadaan, melainkan dengan jujur mengakui bahwa dirinya telah berbuat zalim terhadap diri sendiri dan melalaikan amanah dakwah yang diembannya. Ini mengajarkan kita untuk tidak mencari kambing hitam atas kegagalan, melainkan mulai dari introspeksi diri.
2. Penghormatan dan Pemuliaan terhadap Allah SWT
Kalimat “Lā ilāha illā anta subḥānaka inni kuntu minadhdhalimin” dalam doa Nabi Yunus merupakan bentuk pengagungan yang menunjukkan betapa Nabi Yunus menempatkan Allah sebagai Zat Yang Maha Suci, bebas dari segala kekurangan. Ungkapan ini menjadi pengingat bahwa di tengah segala masalah, kita tetap harus memuliakan Allah dan menyadari keagungan-Nya sebagai sumber pertolongan utama.
3. Doa sebagai Sarana Taubat yang Tulus
Doa ini bukan hanya sekedar permintaan ampun, melainkan cerminan pertaubatan sejati dari hati yang benar-benar menyesal. Nabi Yunus menjadikan doa sebagai sarana untuk kembali kepada Allah, memohon pengampunan dalam keadaan hati yang hancur dan penuh harapan akan belas kasih-Nya. Ini adalah contoh bagaimana manusia harus kembali kepada Allah SWT ketika menghadapi kesulitan dan menyadari kelemahan diri.
4. Pendorong untuk Refleksi dan Perbaikan Diri
Doa Nabi Yunus tidak hanya mengandung pesan untuk bertaubat, tetapi juga menjadi pelajaran penting bagi setiap manusia untuk melakukan refleksi diri atas kesalahan yang pernah diperbuat. Melalui kisah ini, kita diajak untuk terus memperbaiki diri, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan mengambil hikmah dari setiap ujian kehidupan.
5. Simbol Harapan di Tengah Kesulitan
Doa ini juga menjadi simbol bahwa secercah harapan tetap ada meski dalam kondisi paling gelap sekalipun. Nabi Yunus tidak menyerah, melainkan terus berdoa dan menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. Hal ini memberi inspirasi bahwa dalam keadaan paling terjepit pun, pertolongan Allah selalu datang bagi mereka yang bersungguh-sungguh memohon dan bertaubat.
Baca juga : Bacaan Doa Qunut Subuh Arab, Terjemahan, dan Tata Caranya
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama




