Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Biasanya setiap menjelang bulan Ramadhan, banyak orang yang berziarah ke makam. Ziarah merupakan suatu cara untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dengan mendatangi makam mereka. Namun, tak hanya menjelang Ramadhan saja, kapanpun kamu bisa berziarah.
Lalu, saat berziarah, doa apa saja sih yang bisa kamu bacakan? ZALORA sudah merangkum beberapa doa untuk ziarah kubur yang lengkap berikut ini!
Baca juga : Bacaan Doa Niat Puasa Rajab dan Keutamaannya
Doa Ziarah Kubur Lengkap
Sebelum berkunjung ke makan keluarga ataupun saudara muslim, akan lebih baik jika kamu memahami dan menghapalkan doa ziarah kubur berikut ini ya ZALORAns.
1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur
السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ
“Assalamu ‘ala ahlid diyar minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullahul-mustaqdimîn minkum wa minna wal musta’khirîn, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun”
Artinya: “Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian”
Adapun bacaan versi panjang yang diambil dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamedan untuk memberi salam kepada ahli kubur sebagai berikut:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا حَضْرَةَ الْمَرْحُوْمِ … وَيَا أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَأَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعُ نَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ اللَّهُمَّ رَبَّ الْأَرْوَاحِ الْفَانِيَةِ وَالْأَجْسَامِ الْبَالِيَةِ وَالْعِظَامِ النَّخِرَةِ الَّتِي خَرَجَتْ مِنَ الدُّنْيَا وَهِيَ بِكَ مُؤْمِنَةٌ أَدْخِلْ عَلَيْهَا رُوْحًا مِنْكَ وَسَلَامًا مِنَّا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيُّ لَا
يَمُوْتُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
“Assalamu ‘alaikum yaa hadratal marhum… wa yaa ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal muslimaati wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquuna wa antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Nas’alullahal ‘afiyata lanaa wa lakum. Allaahumma rabbal arwaahil faaniyati wal ajsaamil baaliyati wal ‘izhaamin nakhiratil-latii kharajat minad dunyaa wa hiya bika mu’minatun adkhil ‘alaihaa ruuhan minka wa salaaman minnaa laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika- lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu bi-yadikal khair, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.”
Artinya: “Semoga keselamatan bagimu, ke haribaan almarhum, dan keharibaan seluruh penghuni rumah-rumah (kuburan-kuburan) dari golongan orang laki-laki dan perempuan yang beriman dan golongan laki-laki dan perempuan yang beragama Islam. Sesungguhnya kami-jika Allah berkehendak akan bertemu kalian. Kalian mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, kami memohon kesehatan kepada Allah untuk kami dan kalian. Wahai Pemilik roh-roh yang hancur, dan jasad-jasad yang remuk, serta tulang-belulang yang tergerogoti yang keluar meninggalkan dunia dalam keadaan beriman kepada-Mu. Berikanlah mereka ketenangan dan berikanlah kami keselamatan. Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan puji-pujian milik-Nya, Dia Maha Menghidupkan dan Mematikan, segala kebaikan berada dalam kekuasaan-Nya, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Al-Sunan Al-Kubra dan An-Nasa’i)
2. Membaca Surat Al-Fatihah
Bacaan surat Al-fatihah arab
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ٢اَلْرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ٣
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ٤اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ٥
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ٦صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوۡبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيۡنَ ٧
Bacaan surat Al fatihah latin
“bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.”
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”
3. Membaca Surat Al Baqarah ayat 1-5
الٓمٓ
“Alif lam mim”
Artinya: “Alif laam miim.”
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Dzālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
“Alażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn”
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn”
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum mu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
“Ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn”
Artinya: “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
4. Membaca Ayat Kursi
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
“Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm”
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung.” (QS. Al-Baqarah: 255)
5. Membaca Surat Al Baqarah ayat 284-286
لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yaghfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr”
Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Arab-Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn”
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
6. Membaca Surat Al Ikhlas 3x
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
“Qul huwallāhu aḥad”
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
“Allāhuṣ-ṣamad”
Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
“Lam yalid wa lam yụlad”
Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
“Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad”
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
7. Membaca Surat Al Falaq 3x
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
“Qul a’udzu birabbil-falaq”
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar).
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
“Min syarri ma khalaq”
Artinya: dan kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
“Wa min syarri ghasiqin iza waqab”
Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
“Wa min syarrin-naffasati fil-‘uqad”
Artinya: dan dari kejahatan(perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
“Wa min syarri hasidin idza hasad”
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
8. Membaca Surat An Nas 3x
بسم الله الرحمن الرحيم
“Bismillaahir Rahmaanir Rahiim”
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١
“Qul a’ụżu birabbin-nās”
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,”
مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢
“Malikin-nās”
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣
“Ilāhin-nās”
Artinya: Sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤
“Min sharril-waswāsil-khannās”
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥
“Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās”
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ – ٦
“Minal-jinnati wan-nās”
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.
9. Perbanyak dzikir istighfar dan tahlil
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“astaghfirullahalladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaih”
Artinya : Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain-Nya, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertaubat kepada-Nya.
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
“La ilaha illallah hu Allahu Akbar”
Artinya : “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”
10. Membaca Doa untuk Jenazah
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
“Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.”
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).
Baca juga : Rekomendasi Tasbih : Perbanyak Dzikir Dalam Doa
Adab dan Etika Ziarah Kubur dalam Islam
1. Tidak Menabur Bunga di Atas Makam
Kebiasaan menabur bunga saat berziarah sebenarnya tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Menurut banyak ulama, tradisi ini berasal dari budaya non-Muslim yang menjadikan bunga sebagai simbol penghormatan terhadap yang telah meninggal. Islam melarang umatnya meniru kebiasaan umat lain dalam hal yang tidak bersumber dari syariat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad)
2. Menangis dengan Wajar dan Tidak Berlebihan
Menangis saat mengunjungi makam orang tercinta adalah hal yang manusiawi. Rasulullah SAW sendiri pernah menangis ketika menziarahi makam ibundanya. Akan tetapi, Islam sangat menekankan agar tidak berlebihan dalam mengekspresikan kesedihan, seperti meratap, meraung, atau menjerit.
3. Melakukan Ziarah dengan Berdiri
Sunnah yang diajarkan dalam Islam adalah melakukan ziarah dalam keadaan berdiri. Saat sampai di makam, seorang Muslim dianjurkan berdiri menghadap kubur, membaca salam, dan memanjatkan doa untuk almarhum.
4. Tidak Duduk atau Menginjak Makam
Etika penting lain yang perlu dijaga adalah tidak menduduki, melangkahi, atau melewati bagian atas pusara. Sementara itu, jika berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur tidak apa-apa. Rasulullah SAW menegaskan larangan keras terhadap hal ini. Beliau bersabda:
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim)
5. Menyiram Air di Atas Kubur
Menyiram air di atas makam dibolehkan dalam Islam, terutama setelah proses penguburan. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap makam putranya, Ibrahim.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Rasulullah SAW menyiramkan air di atas kubur Ibrahim dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Daud)
6. Menjaga Sikap dan Perilaku Saat Berziarah
Ziarah kubur adalah momen untuk merenung, mengingat kematian, dan memperbanyak doa untuk yang telah tiada. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga adab saat berada di area pemakaman. Hindari makan, minum, atau tertawa keras di sekitar makam. Jangan mengobrol tanpa tujuan penting atau terlalu banyak bicara. Membaca Al-Qur’an disarankan dilakukan dengan suara pelan, tidak mengganggu orang lain.
Hindari juga berfoto-foto apalagi dengan gaya yang tidak pantas. Ziarah bukanlah momen untuk bersenang-senang. Sikap rendah hati dan khusyuk harus dijaga sepanjang waktu. Hindarilah perbuatan-perbuatan yang dapat mengurangi nilai ziarah itu sendiri.
7. Tidak Mengkhususkan Hari Tertentu untuk Berziarah
Sebagian orang memiliki kebiasaan untuk melakukan ziarah kubur hanya pada hari-hari tertentu seperti Jumat, Hari Raya, atau hari ke-7 wafatnya seseorang. Padahal, secara syariat, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja dan tidak ada ketentuan hari khusus.
Mengkhususkan waktu tertentu tanpa dasar dari Al-Qur’an atau hadits dapat menjadi bentuk bid’ah (perbuatan yang diada-adakan dalam agama). Lebih baik, lakukan ziarah secara rutin dengan niat ikhlas, kapan pun saat hati merasa ingin mendoakan orang yang telah tiada.
Rekomendasi Tasbih untuk Berdzikir
Perbaiki dzikir dengan gunakan tasbih sebagai alat penghitung dzikirmu. Ini dia berbagai produk tasbih terbaik yang kami rekomendasikan.
1. Zupazupazuu – Tasbih Crystal Ramadhan Collection Black Onyx 33 Butir
Source: ZALORA
Untuk mempermudahmu dalam berdzikir saat berziarah dan membaca doa ziarah kubur lengkap di atas, ZALORAns bisa membawa tasbih dari Zupazupazuu yang satu ini! Tasbih Crystal yang satu ini merupakan tasbih dengan butiran batu mineral crystal alami yang terdiri dari 33 butir yang dibuat secara handmade.
Tasbih crystal menambahkan estetika tersendiri dan dapat digunakan untuk beribadah atau sebagai hadiah di bulan Ramadhan. Ukurannya yang kecil, mudah dibawa kemanapun.
Baca juga : Tata Cara Sholat Hajat dan Bacaannya Lengkap
Itulah doa ziarah kubur yang lengkap dan bisa ZALORAns baca saat berziarah nanti. Dengan berziarah, kita diingatkan untuk memperbanyak ibadah dan menjauhi larangan Allah SWT untuk mempersiapkan diri sebagai bekal di akhirat.
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama