Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Membaca Al-Qur’an adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa kamu lakukan kapan saja. Sebagai kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an menjadi pedoman hidup, sumber ketenangan, dan keberkahan bagi setiap muslim yang membacanya.
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Selain itu, dengan memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an, ZALORAns dapat menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama yang benar.
Sebelum membaca Al-Quran, kamu bisa membaca doa terlebih dahulu, begitu pula sesudah membaca Al-Quran. Apakah ZALORAns sudah tahu seperti apa bacaan doanya? Kalau belum, yuk simak bacaan doa sebelum dan sesudah baca Al-Quran, serta adab dan keutamaan membacanya berikut ini!
Baca juga : Amalkan Doa Pengantin Baru Agar Rumah Tangga Samawa
Doa Sebelum Baca Al-Quran

Source : ZALORA
Membaca Ta’awudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
”A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim.”
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Ta’ala dari goadaan setan yang terkutuk.”
Membaca Niat
”Nawaitu at-Ta’alluma wat-ta’liima, Wat-tadzakkura wat-Tadzkiira, Wan-naf’a wal-intifaa’a wal-istifaadata, Wal-hatsa ‘ala at-tamassuki bi Kitabillaahi wa Sunnati Rasuulihi, Wad-du’aa ilal huda, Wad-dalaalata alal khairi, Ibtigha’a wajhillahi ta’ala wa mardhatihi wa qurbihi wa tsawaabihi.”
Artinya: “Aku niat belajar dan mengajar, mengingat dan mengingatkan (ilmu), memberi manfaat dan mencari manfaat, memberi keutamaan dan mencari keutamaan, menganjurkan berpegah teguh dengan kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya, menyeru kepada petunjuk, menunjukkan kepada kebaikan, demi mengharap dapat berjumpa dengan Allah dan keridhaan serta pahala-Nya.”
Doa Sebelum Membaca Al-Quran
“Allahumma ‘adhdhim raghbati fil qurani waj’alhu nuran libashari wa syifaan lishadri wa dzahaban lihammi wa huzni. Allahumma zayyin bihi lisani wa jammil bihi wajhi wa qawwi bihi jasadi wa tsaqqil bihi mizani warzuqni haqqa tilawatihi wa qawwini ‘ala tho’atika anal laili wa athrafan nahari wahshurni ma’an nabiyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa alihil akyari.”
Artinya: ” Ya Allah, perbesarlah kecintaanku kepada Alquran, jadikan Alquran sebagai cahaya pada penglihatanku, dan kesembuhan pada dadaku, dan penghilang kesusahan dan kesedihanku. Ya Allah, hiasilah lisanku dengan Alquran, perbaguslah wajahku dengannya, kuatkan tubuhku dengannya, beratkan timbanganku dengannya, berilah aku rezeki untuk benar-benar membacanya atas dasar taat kepada-Mu, di pertengahan malam dan penghujung siang, dan kumpulkan aku bersama Nabi SAW dan keluarganya yang terpilih.”
اَللّهُمَّ افْتَحْ لَنَا حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيْنَا رَحْمَتَكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
“Allâhummaftah lanâ wansyur ‘alainâ rahmataka yâ dzal jalâli wal ikrâm.”
Artinya: “Ya Allah bukakanlah untukku hikmah-Mu, bentangkanlah untukku rahmat-Mu, dan ingatkanlah apa yang aku lupa. Wahai Dzat Maha Agung dan Maha Mulia.”
Doa Nabi Musa
“Rabbisyrahli shadri wayassyirli amri wahlul uqdatam mil-lisani yafqahu qauli.”
Artinya: “Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS Thaha: 25-28)
Membaca Doa Ampunan untuk Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ آمِيْن
“Rabbighfirlii wa liwalidayya wa lilmu’minina, Aamin.”
Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kaum mukminin (sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil). Aamiin.”
Doa Sesudah Baca Al-Quran
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
“Allahummarhamni bilquran. Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allahumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa’atrofannahaar waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin.”
Artinya: “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan semesta.
Adab Membaca Al-Quran yang Baik

Source : ZALORA
- Sudah berwudhu sebelum membaca Al-Quran.
- Menutup aurat dan mengenakan pakaian suci dan bersih.
- Al-Quran diletakkan di atas meja bukan di lantai atau kedua tangan menengadah untuk memegang Al-Quran.
- Menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an.
- Membaca doa sebelum baca Al-Qur’an, serta membaca bacaan ta’awudz dan basmalah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan dengan tajwid.
- Jangan membaca Al-Qur’an bersamaan dengan aktivitas lain.
- Membaca Al-Qur’an dengan khusyu.
- Jika ingin buang angin saat membaca Al-Quran, berhenti sejenak. Kemudian berwudhu lagi dan melanjutkan membaca Al-Quran.
- Mengakhiri membaca Al-Quran dengan membaca kalimat tashdiq.
- Dianjurkan membaca doa setelah membaca Al-Qur’an.
- Dianjurkan mencium Al-Qur’an setelah selesai membacanya.
Baca juga : Tata Cara Sholat Istikharah Serta Panduan Doa
Selengkapnya, ZALORAns bisa mengikuti langkah – langkah adab membaca quran yang dianjurkan seperti berikut ini lengkap dengan bagaimana tutorial dan manfaatnya.
Membersihkan Mulut dengan Siwak Sebelum Membaca Al-Qur’an
Salah satu bentuk penghormatan terhadap Al-Qur’an adalah menjaga kebersihan diri sebelum membacanya. Membersihkan mulut dengan siwak atau sikat gigi menjadi adab yang sangat dianjurkan, sebab mulut merupakan jalan keluarnya bacaan suci. Dengan mulut yang bersih, pembaca tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga menghadirkan kesucian lahir dan batin sejalan dengan kemuliaan Al-Qur’an itu sendiri.
Memerdukan Suara Tanpa Berlebihan
Membaca Al-Qur’an dengan suara yang merdu merupakan sunnah yang dianjurkan. Namun, perlu diingat bahwa memerdukan suara bukan berarti menirukan irama lagu atau nyanyian. Suara yang lembut dan penuh kekhusyukan akan membawa ketenangan bagi hati pembaca dan pendengarnya. Serta, menambah rasa khidmat dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Menangis Saat Membaca dan Mendengarkan Al-Qur’an
Menangis ketika membaca atau mendengarkan Al-Qur’an adalah tanda kelembutan hati dan ketundukan kepada Allah SWT. Tangisan tersebut muncul dari rasa haru, takut, dan cinta kepada Sang Pencipta. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering menangis saat membaca atau mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an, karena begitu dalamnya makna dan pengaruh yang dirasakan di hati beliau.
Mengatur Waktu untuk Mengkhatamkan Al-Qur’an
Rasulullah SAW menganjurkan agar umatnya mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tertentu, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Berdasarkan hadits Abdullah bin Umar, Nabi menganjurkan agar Al-Qur’an dibaca hingga khatam dalam satu bulan atau paling cepat tujuh hari. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami dan menghayati setiap ayat, bukan sekedar mengejar jumlah bacaan.
Berhenti Membaca Ketika Mengantuk
Apabila merasa sangat mengantuk saat membaca Al-Qur’an, sebaiknya berhenti sejenak untuk beristirahat. Nabi SAW menasihati agar seseorang tidak memaksakan diri membaca ketika tidak fokus, karena dikhawatirkan bacaan akan keliru dan maknanya tidak terserap dengan baik. Membaca dalam keadaan sadar dan khusyuk jauh lebih utama daripada membaca dalam kondisi lelah atau mengantuk.
Ikhlas dalam Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an
Segala amal ibadah akan diterima bila dilandasi dengan keikhlasan. Begitu juga dalam membaca Al-Qur’an, niatkan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian manusia. Dengan hati yang ikhlas, setiap huruf yang dibaca akan bernilai pahala dan menjadi cahaya yang menuntun kehidupan.
Memperhatikan dan Merenungi Makna Ayat-Ayat Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an seharusnya disertai dengan tadabbur, yaitu merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca. Dengan memahami isi kandungannya, seseorang akan semakin mengenal kebesaran Allah dan kebenaran ajaran-Nya. Al-Qur’an bukan hanya untuk dilafalkan, tetapi juga dijadikan pedoman hidup yang membawa kepada jalan kebenaran.
Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an
Adab tertinggi dari membaca Al-Qur’an adalah mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca tanpa mengamalkan sama seperti memiliki petunjuk namun tidak menggunakannya. Seorang Muslim yang baik menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam bersikap, beribadah, dan bermuamalah, sehingga setiap perilakunya mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur.
Mengulang dan Menjaga Bacaan agar Tidak Lupa
Mengulang bacaan Al-Qur’an secara rutin sangat dianjurkan, baik bagi yang menghafalnya maupun yang hanya membaca. Dengan sering diulang, ayat-ayat suci akan lebih melekat di ingatan dan tidak mudah terlupakan. Selain itu, kebiasaan ini membantu memperbaiki bacaan dan memperdalam pemahaman terhadap isi Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an dalam Berbagai Keadaan
Allah SWT memberikan kemudahan kepada hamba-Nya untuk selalu mengingat-Nya dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an boleh dilakukan sambil berdiri, duduk, berbaring, bahkan saat bepergian. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 191 yang memerintahkan umat-Nya untuk senantiasa mengingat Allah dalam segala keadaan.
Menghormati dan Menjaga Kesucian Al-Qur’an
Menghormati Al-Qur’an adalah wujud kecintaan terhadap firman Allah. Salah satu bentuk penghormatan ini adalah menjaga sikap ketika membacanya. Seperti, tidak tertawa, tidak berbincang tanpa keperluan, dan tidak meletakkan Al-Qur’an di tempat yang tidak pantas. Setiap gerakan dan ucapan hendaknya mencerminkan rasa hormat terhadap kesucian kitab Allah.
Mengharap Ridha Allah SWT dalam Bacaan
Adab terakhir yang tidak kalah penting adalah selalu mengharap ridha Allah SWT dalam setiap huruf yang dibaca. Imam An-Nawawi menekankan bahwa seorang pembaca Al-Qur’an harus menanamkan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk kepentingan duniawi. Dengan niat yang tulus, bacaan Al-Qur’an akan menjadi cahaya yang menerangi hati dan amal yang diberkahi di dunia serta akhirat.
Baca juga : Hujan Tak Reda? Amalkan Doa Agar Hujan Berhenti
Keutamaan Membaca Al-Quran
1. Menjadi Sebaik-baiknya Manusia
عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ
وَعلَّمهُ » رواه البخاري
Dari Usman bin Affan RA, dimana Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi).
2. Bersama Para Malaikat
Jika kamu membaca Al-Qur’an, maka kelak akan bersama para malaikat-Nya.
عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ
معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ » متفقٌ عليه .
Dari Aisyah RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim).
3. Mendapat Pahala
Meskipun kamu belum lancar dalam membaca Al-Quran serta belum bisa mengkhatamkan Al-Qur’an, Allah tetap memberikan dua pahala padamu.
وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه
Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).
4. Mendapatkan Ketenangan dan Naungan Malaikat
Dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA sebagai berikut:
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ الله، يَتلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكينة،
وغَشِيتْهُمُ الرَّحْمَةَ وَحَفَتُهُمُ الْمَلَائِكَةَ، وَذَكَرَهُمُ الله فيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم
Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat.” (HR Muslim).
5. Terhindar dari Sifat Dengki
Bagi kamu yang membaca Al-Quran, maka akan dijauhkan dari sifat dengki, dimana hal ini sesuai dengan sebuah hadits sebagai berikut:
وعن ابن عمر رضي الله عنهما عن النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال لا حَسَدَ إلا في اثنتين رجُلٌ آتَاهُ اللَّه
القُرآنَ فَهوَ يقومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّه مالا فهو يُنْفِقهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النهار متفق عليه
والآناء الساعات
Artinya: Dari Ibnu Umar r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak dihalalkan dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu orang yang diberi kepandaian oleh Allah SWT dalam hal Al-Qur’an, lalu ia berdiri dengan Al-Qur’an itu (membaca sambil memikirkan dan mengamalkannya) di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang untuk kebaikan.” (Muttafaq ‘alaih).
Baca juga : Doa Minum Susu 1 Muharram dan Keutamaannya
Nah, itulah bacaan doa sebelum dan sesudah baca Al-Quran, adab, serta keutamaan membacanya yang perlu kamu ketahui.
Mau cari berbagai peralatan ibadah dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama



