Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Bayangkan kalau setiap pakaian yang kita kenakan, alas tidur yang kita gunakan, sampai tas atau aksesori favorit kita ternyata dibuat dari bahan yang langsung berasal dari alam. Menarik, kan? Nah, inilah yang disebut dengan bahan serat alam!
Bahan ini sudah dipakai sejak zaman dulu untuk memenuhi kebutuhan manusia, mulai dari sandang, pangan, hingga kerajinan tangan. Serat alam sendiri berasal dari tumbuhan, hewan, atau bahkan mineral yang kemudian diolah menjadi benang, kain, atau produk jadi lainnya.
Keunggulan bahan serat alam adalah sifatnya yang ramah lingkungan, nyaman digunakan, serta memiliki karakteristik khas sesuai sumber asalnya. Semuanya punya kelebihan masing-masing yang membuat serat alam tetap diminati hingga sekarang, meski banyak bahan sintetis bermunculan.
Kalau ZALORAns penasaran dengan jenis-jenis bahan serat alam, karakteristik, serta keunggulannya, yuk kita bahas lebih dalam dalam artikel ini!
Baca juga : Bahan Kain Viscose, Kelebihan dan Kekurangannya
Fungsi dan Manfaat Bahan Serat Alam
Apa sih yang membedakan bahan tekstil yang berasal dari serat alam dengan bahan lainnya? Tentu selain ramah lingkungan bahan serat alam juga bisa mendukung perekonomian lokal. Baca berbagai fungsi dan manfaat lengkapnya berikut ini.
1. Sebagai Bahan Baku Tekstil
Kapas, wol, dan sutra merupakan serat alam yang kerap diolah menjadi pakaian, kain, hingga perlengkapan rumah tangga seperti sprei dan tirai. Selain memenuhi kebutuhan sandang, tekstil berbahan serat alam juga memiliki nilai ekonomis tinggi.
2. Untuk Produk Kerajinan Tangan
Rotan, sabut kelapa, hingga serat bambu banyak dimanfaatkan sebagai bahan anyaman untuk membuat tas, keranjang, maupun furniture. Produk ini bukan hanya bernilai estetis, tapi juga melestarikan budaya lokal. Tak jarang kerajinan dari serat alam menjadi komoditas ekspor karena diminati oleh pasar internasional.
3. Sebagai Bahan Insulasi
Wol dikenal memiliki kemampuan menahan panas, sehingga sering dipakai sebagai bahan insulasi pada pakaian musim dingin maupun perlengkapan rumah tangga. Karakteristik ini membuatnya sangat cocok digunakan di wilayah dengan suhu rendah.
4. Komponen Industri Ramah Lingkungan
Dalam dunia industri, serat alam kini dijadikan alternatif pengganti plastik. Contohnya, serat kenaf yang dicampur dengan resin untuk membuat panel pintu kendaraan. Inovasi ini membantu mengurangi ketergantungan terhadap plastik sekaligus memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan.
5. Media Pertanian
Sabut kelapa atau cocopeat banyak dipakai dalam pertanian modern, termasuk hidroponik. Bahan ini mampu menyerap serta menyimpan air dengan baik, menjaga kelembaban, dan memperbaiki struktur tanah secara alami.
6. Bahan Pembuatan Kertas
Serat dari pohon abaca dan rami sering digunakan dalam produksi kertas berkualitas tinggi, seperti kertas uang atau dokumen penting. Kertas berbasis serat alam ini terkenal lebih kuat dan tahan lama.
7. Produk Kebersihan
Kapas dan serat bambu banyak diolah menjadi tisu, popok bayi, hingga kapas pembersih wajah. Menariknya, serat bambu memiliki sifat antimikroba alami, sehingga lebih aman untuk kulit, terutama yang sensitif.
8. Dekorasi dan Interior Rumah
Rotan, goni, maupun serat alami lainnya sering dipakai sebagai bahan furniture atau dekorasi rumah. Selain menghadirkan kesan alami dan estetis, produk ini juga ramah lingkungan serta tahan lama. Tak heran jika furniture berbahan serat alam memiliki peminat yang tinggi di pasar lokal maupun internasional.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Bahan Kain Nilon
Jenis Bahan Serat Alam
Tak hanya terbuat dari kapas saja, bahan tekstil dari serat alam bisa memanfaatkan bahan alam lainnya yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Jenisnya pun banyak, berbagai contohnya seperti di bawah ini.
1. Serat Kulit Jagung
Kulit jagung biasanya dianggap limbah yang dibuang begitu saja atau dijadikan bahan bakar ketika sudah kering. Padahal, bagian ini memiliki serat berbentuk oval dengan warna hijau muda ketika masih segar, dan berubah menjadi kuning setelah kering. Namun, serat dari kulit jagung tidak terlalu kuat karena mudah robek. Oleh sebab itu, pemanfaatannya lebih cocok untuk kerajinan ringan berbahan kulit jagung atau perlu dipadukan dengan material lain agar lebih kokoh.
2. Serat Kapas
Source: ZALORA
Serat kapas tentu sudah sangat akrab di kehidupan sehari-hari. Kapas termasuk serat selulosa alami yang berasal dari tanaman kapas, kemudian dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Kemudian, menghasilkan kain katun yang lembut, menyejukkan, dan nyaman dipakai.
Selain untuk bahan pakaian, serat kapas juga banyak digunakan sebagai isian bantal karena teksturnya yang halus, empuk, dan berwarna putih bersih. Hanya tanaman kapas pilihan yang bisa menghasilkan serat berkualitas tinggi. Serat ini memiliki daya tahan yang baik, bentuknya stabil (tidak mudah menyusut), serta permukaannya bisa halus maupun bertekstur, sehingga sangat diminati.
3. Serat Daun Pandan
Daun pandan lebih dikenal sebagai bahan pengharum masakan, namun ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai serat alami. Daunnya yang lancip dengan tepi bersudut dapat diolah menggunakan teknik anyaman untuk dijadikan kerajinan. Hanya saja, serat dari pandan tidak cukup kokoh sehingga biasanya dipadukan dengan bahan lain agar lebih kuat.
4. Serat Flax atau Linen
Serat flax menghasilkan kain linen yang dikenal mahal dan mewah. Kain ini terasa sejuk ketika digunakan, bahkan di cuaca panas sekalipun. Proses pengolahan serat flax memang lebih panjang dibanding kapas, namun hasilnya sangat bernilai.
Teksturnya halus dan lembut setelah dicuci, sehingga cocok dijadikan bahan pakaian seperti gaun, rok, atau kemeja. Selain itu, serat flax juga banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, misalnya gorden, taplak meja, atau sprei.
5. Serat Pelepah Pisang
Tidak semua jenis pohon pisang bisa diolah menjadi serat. Hanya pisang abaka yang menghasilkan serat berkualitas untuk ditenun menjadi lembaran kain. Serat pelepah pisang ini sangat kuat sehingga sering dijadikan bahan baku pembuatan tali kapal, pembungkus teh celup, jok kursi, pembungkus tembakau, hingga berbagai produk tekstil dan kerajinan.
6. Serat Sabut Kelapa
Hampir semua bagian pohon kelapa bisa dimanfaatkan, termasuk sabutnya. Walau teksturnya cukup kasar, serat sabut kelapa bisa dijadikan berbagai produk kerajinan seperti keset, sapu, dompet, hingga berbagai dekorasi rumah. Karena kekasarannya, pemanfaatannya memang lebih cocok untuk barang-barang fungsional daripada pakaian.
7. Serat Tanaman Rami
Serat rami berasal dari batang dan kayu tanaman rami (boehmeria nivea) yang bisa diolah menjadi kain rami yang kuat dan bernilai tinggi. Warna seratnya cenderung mengilap dan lebih tahan lama dibanding kapas. Untuk menambah kualitas, kain rami sering dicampur dengan serat sintetis seperti polyester atau rayon, sehingga menghasilkan kain yang terasa dingin, mudah menyerap keringat, dan tidak mudah kusut.
8. Serat Eceng Gondok
Meskipun sering dianggap tanaman pengganggu, eceng gondok ternyata menyimpan potensi serat yang bisa diolah menjadi bahan kerajinan tekstil. Serat dari eceng gondok cukup kuat, mudah dibentuk, dan cocok untuk teknik anyaman. Teksturnya juga lebih kokoh dibanding beberapa serat alami lainnya, sehingga bisa digunakan untuk membuat aneka produk kerajinan rumah tangga maupun dekorasi.
Baca juga : Karakteristik Bahan Wollycrepe, Kelebihan dan Kekurangannya
Nah, itulah beberapa manfaat dan jenis bahan serat alami yang perlu ZALORAns ketahui. Semoga membantu kamu ya!
Mau cari berbagai pakaian trendy dan berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama




