Prosedur Tanam Benang, Manfaat serta Risiko

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Dalam dunia kecantikan modern, semakin banyak wanita dan pria yang mencari cara untuk tampil lebih segar dan awet muda tanpa harus menjalani prosedur bedah yang rumit. Salah satu metode yang kini semakin populer adalah tanam benang. Tanam benang merupakan sebuah prosedur non-bedah yang bertujuan untuk mengencangkan kulit, mempertegas kontur wajah, dan merangsang produksi kolagen secara alami.

Metode ini memanfaatkan benang khusus yang dimasukkan ke lapisan bawah kulit untuk mengangkat jaringan wajah yang mulai kendur akibat penuaan. Hasilnya adalah tampilan wajah yang lebih kencang, tirus, dan segar hanya dalam waktu singkat, dengan waktu pemulihan yang relatif cepat.

Tanam benang tidak hanya digemari karena hasilnya yang instan dan minim risiko, tapi juga karena fleksibilitasnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Apakah ZALORAns ingin mengatasi pipi yang mulai turun, garis rahang yang kabur, atau sekedar ingin tampilan wajah yang lebih muda tanpa filler atau botox? Tanam benang bisa jadi jawabannya!

Namun sebelum kamu memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk mengetahui prosedur dan efek samping yang mungkin terjadi. Di artikel ini, ZALORA akan mengupas tuntas tentang tanam benang, mulai dari prosedur hingga kemungkinan risiko atau efek sampingnya. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!

Baca juga : Manfaat Hifu Treatment, dan Hasil Perawatan Kulit Wajah

Manfaat Prosedur Tanam benang

Tanam benang wajah atau yang dikenal juga dengan thread lift adalah salah satu prosedur estetika non-bedah yang bertujuan untuk memberikan efek pengencangan dan pembentukan ulang kontur wajah. Prosedur ini menjadi pilihan populer karena mampu memberikan hasil instan tanpa memerlukan proses pemulihan yang lama seperti operasi plastik.

Bagaimana Prosedur Tanam Benang Wajah Bekerja?

Secara garis besar, tanam benang wajah bekerja melalui dua mekanisme utama. Pertama, dokter akan menyisipkan benang medis khusus. Biasanya terbuat dari bahan yang dapat diserap tubuh seperti polydioxanone (PDO) ke lapisan bawah kulit menggunakan jarum halus. Penempatan benang ini dilakukan di area-area tertentu yang cenderung mengalami penurunan elastisitas atau mulai tampak kendur, seperti bagian dahi, pipi, area bawah mata, hingga garis rahang.

Begitu benang dimasukkan, dokter akan menarik benang tersebut secara hati-hati agar menciptakan efek lifting atau tarikan. Benang ini akan mencengkram jaringan dan otot di bawah kulit, sehingga memberikan efek angkat yang langsung terlihat. Efek dari tindakan ini adalah wajah yang tampak lebih kencang, terangkat, dan memiliki kontur lebih tegas.

Setelah benang tertanam, tubuh akan memberikan respons alami terhadap benda asing tersebut, meskipun benangnya tidak menyebabkan luka atau kerusakan besar pada kulit. Tubuh akan mendeteksi keberadaan benang dan memulai proses regenerasi dengan memproduksi kolagen secara alami di sekitar area benang.

Kolagen ini merupakan protein penting yang memberikan struktur, kekenyalan, dan elastisitas pada kulit. Dengan bertambahnya produksi kolagen di area tersebut, kekenduran kulit secara bertahap akan berkurang. Tekstur kulit menjadi lebih halus dan tampilan wajah pun terlihat lebih muda secara alami, bahkan setelah benang sudah larut dan diserap oleh tubuh.

Meski hasil angkat wajah sudah bisa mulai terlihat dalam beberapa hari hingga minggu setelah prosedur dilakukan, efek samping ringan seperti pembengkakan, kemerahan, dan memar pada area yang ditanam benang bisa saja terjadi. Ini adalah reaksi yang normal dan umumnya akan mereda dengan sendirinya seiring waktu.

Ketahanan Efek Tanam Benang

Perlu diingat bahwa hasil dari tanam benang bersifat sementara. Umumnya, efek lifting dan kekencangan dari prosedur ini dapat bertahan antara satu hingga tiga tahun. Tergantung dari jenis benang yang digunakan, kondisi kulit, gaya hidup pasien, serta perawatan setelah tindakan. Seiring waktu, benang akan larut dan diserap oleh jaringan di bawah kulit tanpa perlu diangkat secara manual.

Setelah menjalani prosedur ini, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam masa pemulihan. Misalnya, pasien dianjurkan untuk menghindari tekanan berlebih di area wajah. Termasuk menggosok wajah secara agresif saat mencuci muka atau tidur dalam posisi miring yang menekan wajah, terutama di minggu-minggu pertama. Hindari juga sauna, aktivitas fisik yang berat, serta olahraga intens untuk sementara waktu agar benang tetap berada di posisi yang optimal. Perawatan kulit harian juga tidak boleh diabaikan. Penggunaan pelembab wajah setelah beberapa minggu melakukan prosedur tanam benang sangat disarankan untuk menjaga kelembaban kulit dan mendukung proses regenerasi kolagen. 

Risiko atau Efek Samping Tanam Benang

Meskipun tanam benang dikenal sebagai salah satu prosedur kecantikan non-bedah yang efektif untuk mengencangkan kulit dan mengurangi tampilan keriput, tindakan ini tetap memiliki potensi risiko yang perlu diperhatikan. Karena dapat menimbulkan sejumlah efek samping pasca prosedur, seperti rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area wajah yang telah ditanam benang. Serta, munculnya pembengkakan dan memar yang biasanya akan mereda dalam waktu satu hingga dua hari. Selain itu, beberapa orang mungkin juga akan merasakan kekakuan pada wajah sebagai reaksi alami tubuh terhadap perubahan yang terjadi di bawah kulit.

Untuk mendukung proses pemulihan yang optimal, sangat disarankan agar pasien tidak mencuci wajah selama 24 jam pertama setelah prosedur dan menghindari penggunaan pelembab selama beberapa minggu. Serta, tidak mengenakan makeup setidaknya selama beberapa hari agar kulit tidak mengalami iritasi tambahan. Bila muncul rasa nyeri atau bengkak, penggunaan kompres dingin bisa membantu meredakan gejala tersebut secara sementara.

Namun, selain efek samping ringan tersebut, penting juga untuk memahami bahwa tanam benang memiliki risiko komplikasi yang lebih serius. Termasuk kemungkinan terjadinya infeksi di area benang, nyeri yang berkepanjangan di titik ujung benang, dan terbentuknya hematoma atau penumpukan darah di bawah kulit. Hingga kondisi di mana benang bisa putus, bergeser dari posisinya, atau bahkan muncul ke permukaan kulit wajah. Serta, risiko perdarahan yang meskipun jarang, tetap bisa terjadi terutama jika prosedur tidak dilakukan dengan teknik yang tepat atau tidak ditangani oleh tenaga medis yang berpengalaman.

Baca juga : Cara Cepat Menumbuhkan Rambut Botak dalam 1 Minggu

Rekomendasi Skincare untuk Mengencangkan Kulit dan Agar Awet Muda

Source: ZALORA

First Signature Blue Copper Serum merupakan produk kolaborasi antara Kymm Skin dan Beauty First Priority Clinic. Diformulasikan oleh dermatologists dengan kandungan Blue Copper Peptide yang efektif untuk mencegah dan mengatasi tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kulit kendur, dan kulit kering. Dilengkapi dengan Niacinamide dan Galactomyces untuk mengatasi kulit kusam, warna kulit tidak merata, bekas jerawat, dan flek hitam.

Setelah mengetahui prosedur dan risiko atau efek samping tanam benang diatas, apakah ZALORAns ingin mencoba treatment tanam benang?

Baca juga : Cara Alami Memperbaiki Wajah Tidak Simetris, Tanpa Operasi!


Mau cari berbagai produk skincare lengkap dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama