Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Perjalanan ibadah ke Tanah Suci merupakan salah satu ibadah yang sangat dinantikan oleh setiap umat Muslim. Di antara ibadah yang paling dikenal dan dimuliakan adalah Haji dan Umroh. Meskipun sekilas tampak serupa karena dilaksanakan di tempat yang sama, yaitu Kota Makkah, serta melibatkan rangkaian ritual seperti thawaf dan sa’i, Haji dan Umroh sesungguhnya memiliki perbedaan.
Haji adalah ibadah wajib yang termasuk dalam rukun Islam kelima dan hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu di bulan Dzulhijjah. Sementara Umroh memiliki hukum sunnah muakkad dan dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Haji memiliki cakupan ibadah yang lebih kompleks dibandingkan Umroh. Karena itulah, penting bagi setiap Muslim untuk memahami perbedaan antara keduanya secara menyeluruh.
Melalui artikel ini, ZALORA akan membahas secara lengkap dan jelas mengenai apa saja yang membedakan Haji dan Umroh. Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai perbedaan Haji dan Umroh berikut ini!
Baca juga : Apa Itu Tawaf Haji? Mengenal Macam, Rukun, dan Tata Cara
Perbedaan Haji dan Umroh
Kedua ibadah sunnah Islam ini memiliki perbedaan yang mendasar. Meskipun keduanya sama-sama dilaksanakan di kota mekkah dan madinnah. Yuk, kenali terlebih dahulu apa saja perbedaan haji dan umroh ZALORAns!
1. Dasar Hukum
Hukum mengerjakan ibadah haji adalah wajib bagi umat Islam yang memenuhi syarat sekali seumur hidup, serta bagi mereka yang bernadzar haji. Untuk haji berikutnya, maka hukumnya sunnah. Berikut adalah dasar hukum haji yang terdapat pada firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97,
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”
Terkait hukum pelaksanaan umroh, para ulama memiliki pandangan yang berbeda. Imam Syafi’i dan Imam Hambali berpendapat bahwa umroh hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan. Sementara itu, menurut Imam Hanafi dan Imam Malik, umroh tidak wajib namun sangat dianjurkan atau termasuk dalam kategori sunnah muakkadah.
Meskipun demikian, seperti halnya ibadah haji, pelaksanaan umroh untuk yang kedua kali dan seterusnya disepakati sebagai sunnah. Adapun jika umroh dilakukan karena nazar, maka hukumnya berubah menjadi wajib.
2. Rukun Haji dan Umroh
Rukun adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan agar suatu ibadah sah. Berikut ini beberapa rukun haji:
- Ihram (niat)
- Wukuf di Arafah
- Thawaf ifadah
- Sa’i
- Memotong rambut
- Tertib
Rukun umroh sebagai berikut:
- Ihram (niat)
- Thawaf
- Sa’i
- Cukur
- Tertib
3. Kewajiban Haji dan Umroh
Kewajiban Haji dan Umroh adalah serangkaian ritual yang harus dilakukan dalam pelaksanaan Haji dan Umroh. Apabila kewajiban ini dilanggar maka tidak membatalkan ibadah Haji dan Umroh, tetapi harus membayar denda. Berikut ini yang termasuk kewajiban Haji:
- Ihram (niat berhaji dari miqat)
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Melontar Jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah
- Thawaf wada’ (bagi yang akan meninggalkan Makkah)
Sedangkan kewajiban Umroh adalah niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
4. Waktu Pelaksanaan
Ibadah haji hanya bisa dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, yaitu di bulan Dzulhijjah. Puncak pelaksanaannya terjadi saat wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, diikuti hari Nahr pada tanggal 10, serta hari-hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Berbeda dengan haji, umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Namun, terdapat beberapa waktu yang makruh atau kurang dianjurkan untuk melaksanakannya, yaitu saat jemaah haji sedang wukuf di Arafah, pada hari Nahr, dan selama hari-hari Tasyrik.
Selain perbedaan waktu pelaksanaan, Haji dan Umroh juga berbeda dalam hal durasi ibadahnya. Secara teknis, rangkaian utama ibadah Haji berlangsung selama 4 hingga 5 hari, terutama saat masa puncak ibadah di bulan Dzulhijjah. Namun, bagi jemaah Haji reguler dari Indonesia, waktu tinggal di Tanah Suci bisa mencapai sekitar 40 hari. Karena adanya kegiatan tambahan seperti Umroh, ziarah ke tempat-tempat bersejarah, serta pelaksanaan shalat Arbain di Masjid Nabawi.
Di sisi lain, Umroh memiliki durasi yang jauh lebih singkat dibandingkan haji. Pelaksanaan pokoknya hanya memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Meskipun begitu, jemaah Umroh asal Indonesia biasanya menetap di Arab Saudi selama 9 sampai 12 hari.
5. Tempat Pelaksanaan
Perbedaan antara Haji dan Umroh juga terlihat dari lokasi pelaksanaannya. Ibadah Haji tidak hanya dilakukan di Kota Makkah, tetapi juga mencakup tempat-tempat lain seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina sebagai bagian dari rangkaian wajibnya.
Sementara itu, ibadah Umroh biasanya hanya berlangsung di sekitar Makkah dan Madinah. Kunjungan ke tempat lain di luar itu, seperti ke lokasi bersejarah, hanya dilakukan sebagai bagian dari kegiatan tambahan atau ziarah, bukan termasuk dalam ritual utama Umroh.
6. Biaya Haji dan Umroh
Perbedaan durasi dan rangkaian ibadah membuat biaya antara Haji dan Umroh juga tidak sama. Secara umum, biaya untuk menunaikan ibadah haji jauh lebih tinggi dibandingkan umroh.
Ibadah Haji diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia. Besarnya biaya Haji bervariasi tergantung pada jenis layanan dan fasilitas yang dipilih. Sebagai contoh, untuk haji reguler tahun 2025, perkiraan biayanya mencapai sekitar Rp 89.410.258 per orang. Untuk Haji Plus, biayanya tentu lebih tinggi. Estimasi biaya Haji Plus tahun 2025 berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 300 juta per orang.
Sementara itu, penyelenggara Umroh adalah biro perjalanan Umroh yang terdaftar dan memiliki izin resmi dari pemerintah. Biaya Umroh umumnya lebih terjangkau, yakni berada di kisaran Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per orang. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh jenis paket yang ditawarkan oleh masing-masing biro perjalanan umroh.
Baca juga : Penting! Catat Perlengkapan Haji yang Wajib Dibawa
Rekomendasi Mukena Ternyaman
Source: ZALORA
Visola Raya Harmony Premium Elegant Mukenah merupakan pakaian shalat premium yang menjadi pilihan tepat bagi ZALORAns yang mencari kenyamanan dan keanggunan saat shalat. Dirancang dengan indah dengan kenyamanan tak terbatas, pakaian shalat Visola Raya Harmony memadukan desain elegan dengan lapisan sutra premium.
Pakaian shalat ini merupakan hadiah yang sempurna untuk orang-orang terkasih. Meskipun tampilan elegan, produk ini tahan lama dan mudah dirawat dengan mencuci menggunakan tangan hanya dengan air dingin. ZALORAns juga akan mendapatkan sajadah dan pouch mukena.
Baca Juga : Apa Itu Haji Furoda? Ketahui Pengertian dan Biaya
Itulah beberapa perbedaan antara Haji dan Umroh yang perlu kamu pahami sebagai seorang Muslim.
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama