Rekomendasi Model Sepatu Nike Air Force

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!

Saat membicarakan mengenai sneakers ikonik, tentu sulit melewatkan Nike Air Force! Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1982, sepatu ini sudah menjelma menjadi salah satu koleksi klasik yang tidak pernah lekang oleh waktu. Desainnya yang simple namun berkarakter membuat Nike Air Force cocok dipakai siapa saja, mulai dari pecinta streetwear, penggemar olahraga, hingga fashion enthusiast yang ingin tampil stylish dalam keseharian.

Tidak hanya soal tampilan, Nike Air Force juga terkenal dengan kenyamanan dan kualitasnya yang tahan lama. Itulah kenapa, hingga kini sepatu ini terus hadir dengan berbagai variasi model dan warna yang selalu berhasil mencuri perhatian. Bagi ZALORAns yang sedang mencari inspirasi, artikel ini akan membahas rekomendasi model Nike Air Force terbaik yang bisa menjadi pilihan untuk melengkapi gaya OOTD-mu.

Siap tampil makin keren dengan sneakers legendaris satu ini? Yuk, intip rekomendasi selengkapnya berikut ini!

Sejarah Nike Air Force 1

Tahukah ZALORAns kalau sepatu basket pertama Nike yang menggunakan teknologi Air adalah Nike Air Force 1? Sebelumnya, teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada Nike Tailwind 79 untuk lini sepatu lari. Jadi bisa dibilang, AF1 adalah langkah awal Nike memasuki dunia basket, sebuah keputusan besar, mengingat fokus utama mereka saat itu adalah sepatu lari.

Begitu dirilis pada tahun 1982, Air Force 1 langsung mendapat sambutan luar biasa dari para pemain NBA. Bahkan saat masih dalam tahap uji coba, banyak wear tester enggan mengembalikan sepatunya karena saking nyaman dan enaknya dipakai. Menariknya, di masa kariernya sebagai free agent pada tahun 2003, Kobe Bryant juga pernah turun ke lapangan dengan mengenakan Nike Air Force 1.

Meski sekarang kita lebih familiar dengan Air Force 1 berbahan synthetic leather dan siluet low-cut, ternyata desain awalnya cukup berbeda. Prototipe pertama AF1 justru memiliki toe-box berbahan mesh, sesuatu yang cukup mengejutkan jika melihat dominasi material kulit pada model-model berikutnya. Hingga kini, beberapa colorway masih menghadirkan detail mesh.

Selain itu, versi pertama AF1 hadir dalam bentuk high-cut dengan strap pada pergelangan kaki. Hal ini terinspirasi dari sepatu gunung yang memang mengusung desain high-cut demi dukungan lebih kuat. Baru kemudian muncul versi low-cut yang lebih casual dan menjadi favorit banyak orang.

Uniknya, meskipun hype besar di awal, Nike Air Force 1 sempat dihentikan produksinya pada tahun 1984, hanya dua tahun setelah rilis perdana. Namun, berkat permintaan besar dari komunitas sneaker di Baltimore, Nike akhirnya merilis kembali AF1 pada tahun 1986. Bisa dibayangkan, jika saat itu Nike tidak mendengarkan suara komunitas, mungkin kita tidak akan pernah merasakan kenyamanan legendaris AF1 hingga hari ini.

Keputusan Nike untuk merilis ulang ternyata sangat tepat. Kini, Nike Air Force 1 bukan hanya jadi sneakers ikonik, tetapi juga tercatat sebagai sneaker dengan colorway terbanyak sekaligus penjualan terbanyak sepanjang sejarah. Tidak heran, mengingat kenyamanannya bahkan sering dianggap lebih unggul dibandingkan Air Jordan 1. Walaupun dari sisi hype saat ini AJ1 sedang lebih populer, AF1 tetap punya tempat istimewa sebagai sepatu yang timeless, versatile, dan mendunia.

Ciri Khas Sepatu Nike Air Force 1

Walaupun kini Nike Air Force 1 hadir dalam berbagai versi, siluet, dan warna yang tak terhitung jumlahnya, ada beberapa elemen khas yang membuatnya tetap mudah dikenali dan berbeda dari sneakers lainnya. Detail-detail ikonik inilah yang menjadi identitas AF1 dan membuatnya tetap populer sejak pertama kali diperkenalkan.

1. Midsole tebal dengan pola linier yang halus

Salah satu ciri utama yang membedakan AF1 adalah bagian midsole yang tebal dan chunky. Sebelum Nike merilis model ini, sepatu basket umumnya memiliki midsole yang lebih ramping. Kehadiran teknologi Nike Air yang ditanamkan di dalamnya membuat desain midsole AF1 tampak lebih kokoh, memberikan kenyamanan, serta menghadirkan gaya yang fresh. Ditambah dengan pola linier tipis, detail jahitan yang rapi, dan tulisan “AIR” yang khas, bagian midsole ini menjadi salah satu ikon visual paling menonjol dari sepatu ini.

2. Overlay pada toebox, eyestay, dan tumit

AF1 juga dikenal dengan lapisan overlay yang mengelilingi area toebox, eyestay (tempat lubang tali), dan bagian tumit. Fungsi overlay ini tidak hanya menambah kekuatan struktur sepatu, tetapi juga membuka ruang bagi permainan warna dan tekstur yang membuat desainnya lebih bervariasi. Logo Swoosh besar di sisi sepatu semakin mempertegas identitas Nike yang melekat pada model ini.

3. Perforasi pada bagian toebox

Lubang-lubang kecil atau perforasi di bagian depan sepatu (toebox) menjadi detail yang mudah dikenali. Selain memberikan sirkulasi udara agar kaki tetap nyaman, perforasi ini juga menambah nilai estetika karena menghadirkan kontras pada permukaan sepatu yang polos. Elemen sederhana ini bahkan sering menjadi fokus pertama yang ditangkap mata, menjadikannya salah satu tanda khas AF1.

4. Outsole dengan desain pivot point

Ciri khas lain dari AF1 adalah pola outsole berbentuk lingkaran dengan dua titik pivot. Desain inovatif ini pertama kali diperkenalkan melalui AF1, terinspirasi dari gerakan poros pemain basket saat bertanding. Sebelum itu, sepatu basket umumnya menggunakan pola herringbone klasik. Kehadiran pivot point ini bukan hanya membuat performa lebih maksimal di lapangan, tetapi juga mempertegas identitas AF1 sebagai pionir dalam desain outsole.