Apakah Mengganti Puasa Boleh Setiap Hari? Ini Jawabannya

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Dalam Islam, berpuasa selama bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. Namun, jika seseorang tidak berpuasa karena alasan tertentu seperti sakit, menstruasi, dan lainnya, diwajibkan untuk mengganti puasanya di waktu lain. Mengganti puasa sesuai dengan jumlah hari yang kamu tinggalkan.

Lalu, apakah mengganti puasa boleh setiap hari? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Baca juga : Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap Beserta Arti

Apakah Mengganti Puasa Boleh Setiap Hari?

Mengganti atau qadha puasa harus dilakukan sesegera mungkin dan sebaiknya jangan ditunda-tunda. Kalau ZALORAns mampu mengqadha puasa secara berturut-turut setiap hari tidak menjadi masalah. Selagi, kamu berpuasa tidak di hari dimana dilarang untuk berpuasa. Pada hari apakah dilarang berpuasa? 

Hari Dilarang Mengganti Puasa Ramadhan

Ada hari-hari tertentu dimana umat Muslim dilarang berpuasa. Pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan adalah hari ketika umat Muslim merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Pada hari tersebut, umat Islam diwajibkan untuk berbuka dan tidak diperbolehkan berpuasa sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan. 

Sementara itu, pada Idul Adha yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban, berpuasa juga dilarang. Selain itu, pada hari-hari Tasyrik yang berturut-turut setelah Idul Adha yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah juga dilarang berpuasa. Sehingga, kamu diperbolehkan mengganti puasa Ramadhan di hari lain selain pada hari-hari dilarang berpuasa di atas. Mengqadha puasa dilakukan selama kurang lebih dalam satu tahun sebelum tiba bulan Ramadhan berikutnya.

Niat dan Doa Qadha Puasa Ramadhan

Adapun niat qadha puasa Ramadhan sebagai berikut: 

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุบูŽุฏู ุนูŽู†ู’ ู‚ูŽุถูŽุงุกู ููŽุฑู’ุถู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

โ€œNawaitu shauma ghadin ‘an qadaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaaโ€

Artinya: โ€œSaya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.โ€ 

Untuk doa berbuka puasanya sebagai berikut: 

ุงูŽู„ู„ู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู„ูŽูƒูŽ ุตูู…ู’ุชู ูˆูŽุจููƒูŽ ุขู…ูŽู†ู’ุชู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุฒู’ู‚ููƒูŽ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑู’ุชู ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุญูู…ููŠู’ู†ูŽ

โ€œAllahuma laka shumtu wa bika amantu waโ€™ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohiminโ€

Artinya: โ€œYa Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayangโ€.

Baca juga : 4 Resep Takjil Buka Puasa Paling Laris di Bulan Ramadan

Rekomendasi Sajadah Cantik untuk Sholat

1. Tenun eBoon Songket Lombok Sajadah Travelling

Source: Zalora

Sajadah koleksi dari Tenun Eboon ini dibuat dengan motif tenun songket yang menampilkan kesan modern. Terbuat dari material katun yang dibuat dari untaian benang yang ditenun secara handmade atau manual menggunakan alat tenun gedogan.

Di mana, dibuat dengan cara diikat dipinggang penenun. Bahan ini tidak terasa gatal dan membuatmu nyaman saat beribadah.

2. Sajadah Syaheera Malik

Source: Zalora

Sajadah Malik by Syaheera adalah sajadah berbahan polyester yang super nyaman. Sajadah ini dibuat dengan teknik digital printing dengan perpaduan warna eye catching yang didesain dengan model classic dan ornamen kubah. Dikemas dengan box berwarna hijau dengan foil emas. Sajadah ini sangat pas dibawa untuk berpergian maupun dijadikan sebagai oleh-oleh dan hadiah.

Nah, itulah jawaban dari pertanyaanmu apakah mengganti puasa boleh setiap hari. Terpenting yang perlu diingat adalah segerakanlah mengganti puasa Ramadhan agar tidak lupa. 

Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama